SCP-016-ID

Objek #: SCP-016-ID

Kelas Objek: Euclid

Prosedur Penanganan Khusus: SCP-016-ID ditahan di dalam ruangan penahanan humanoid non-standar seperti taman berukuran 10m x 10m x 10m pada Situs Provisional-64. Bagian dalam ruangan SCP-016-ID terdiri dari rumput yang lebat, sebuah kolam ikan, sebuah kamar mandi, sebuah Perapian, lima pohon setinggi 2,5 sampai dengan 4m, dan sebuah hammock. Setiap sehari sekali, SCP-016-ID harus diberi makan dengan 5 (lima). Pemantauan terhadap SCP-016-ID hanya boleh dilakukan oleh personel dengan izin level 2 keatas melalui beberapa kamera keamanan. Intraksi terhadap SCP-016-ID harus menggunakan Bahasa Jawa di karenakan ia merasa asing dengan bahasa Indonesia modern. Jika terjadi pelanggaran penahanan, SCP-016-ID harus di lumpuhkan menggunakan gas tidur.

Prosedur Tambahan: Di karena kan SCP-016-ID sudah mulai sedikit beradaptasi dengan kondisi sekarang, penggunaan Bahasa Indonesia modern dalam komunikasi dengan SCP-016-ID telah diperbolehkan.

Deskripsi: SCP-016-ID adalah entitas humanoid dengan tinggi 190 cm dan berat 90 Kg.Dari penampilan fisiologi SCP-016 menyerupai manusia laki-laki berumur 20an. SCP-016-ID mempunyai rangka menyerupai manusia normal, kecuali pada bagian tengkorak dan tulang leher. SCP-016-ID memiliki tengkorak yang diduga menyerupai tengkorak Harimau jawa (Panthera tigris sondaica). Selain itu, tulang leher SCP-016-ID telah mengalami mutasi sehingga dapat mengakomodasi tengkoraknya.

SCP-016-ID mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dan lebih fasih dalam Bahasa Jawa. Walau pada awal nya lebih suka berbicara menggunakan Bahasa Jawa, Sekarang subyek sudah bisa beradaptasi dalam menggunakan bahasa Indonesia modern. SCP-016-ID selalu berupaya untuk menghindari interaksi sosial dan memilih menjauhi personel manapun yang mencoba berinteraksi dengannya dan akan mencoba menyerang personal tersebut ketika merasa terganggu atau nyawanya terancam.

SCP-016-ID mengakui bahwa ia hidup pada masa kolonial Belanda, tetapi tidak mengetahui peristiwa seperti penjajahan Jepang,Proklamasi Kemerdekaan,dan lain sebagai nya. SCP-016-ID diketahui memiliki kekuatan fisik diatas manusia rata-rata, hal ini berdasarkan pada pengetesan yang dimana subjek mampu mengangkat beban seberat 300 Kg. Ketahanan fisik milik subjek juga dinilai sangat kuat yang dimana kaliber konvensional dan suntik bius tidak mampu menembus kulit subjek, penggunaan gas tidur untuk melumpuhkan subjek masih bisa digunakan. Walaupun tidak mengalami luka SCP-016-ID masih merasakan sakit dari peluru tajam yang ditembakan kearah nya, Sekira nya seperti di tembak menggunakan peluru karet. SCP-016-ID juga memiliki reflek yang cukup baik dikarenakan terakhir kali SCP-016-ID menjadi Agresif, ia sempat menghindar dan menangkap peluru yang di tembakan kearah nya.

Penemuan:
SCP-016-ID diketahui Yayasan pada tanggal 15 September 2019 di kota Bogor. Pada pukul 08:15 WIB, dikabarkan dari kepolisian setempat jika ada harimau liar yang mengamuk disana. Dikabarkan pengendali hewan disana mengatakan jika badan harimau tersebut seperti manusia. Hal ini membuat Yayasan menyelediki hal tersebut dikarena kan laporan mencurigakan dari pengendali hewan yang menghadapi nya dan kemungkinan adanya anomali. Sekitar 48 menit setelah laporan tersebut muncul, Agen dari Yayasan datang untuk mengamankan mahluk tersebut dan mengevakuasi TKP. Walau terjadi perlawanan dari SCP-016-ID, upaya pemindahan mahluk tersebut berhasil dilakukan dengan melumpuhkan nya menggunakan gas bius. Kejadian ini menyebabkan korban luka dengan jumlah 3 Pengendali Hewan dan 1 Agen Yayasan. Kemudian SCP-016-ID di pindahkan ke Situs Provisional-64 yang berada di sekitar kota Jakarta.Yayasan menyembunyikan kejadian tersebut dari publik dengan menyatakan bawah mahluk tersebut adalah seorang badut jalanan yang mabuk.

3 Jam setelah di bius, SCP-016-ID mulai sadarkan diri dan Dr. Faya di tugas kan untuk wawancara pertama terhadap SCP-016-ID.

Lampiran 016-ID-1: Rekaman-Wawancara-016-ID-1
Tanggal: 15/09/2019
Pewawancara: Dr. Faya
Deskripsi: Sebelum wawancara di mulai SCP-016-ID di ikat menggunakan restrain, setelah itu Dr.Faya dikawal oleh 2 penjaga.

[MEMULAI REKAMAN]

Dr. Faya: Siapa nama mu?

SCP-016-ID: [Dalam Bahasa Jawa] Dimana aku? <Sambil melihat kesekitar>

Dr. Faya: Tempat yang aman, sekarang jawab aku. Siapa nama mu?

SCP-016-ID: Cindaku.

Dr. Faya: Nama yang unik, Jadi kau berasal darimana?

SCP-016-ID: Kenapa kau menanyakan hal itu? Bagaimana aku bisa terikat disini?

Dr. Faya: Kau akan mengetahui nya, setelah engkau menjawab pertanyaan dari kami.

SCP-016-ID: Pertanyaan apa lagi?

Dr. Faya: Darimana asal mu? <Dengan tatapan tajam>

SCP-016-ID: Hutan, dekat dengan sebuah tempat sebelum aku berada disini. Sebenar nya itu tadi apa? Apakah Walanda sudah berkembang?

Dr. Faya: Walanda?

SCP-016-ID: Kau tidak tahu? Mereka adalah orang berkulit terang yang berasal dari laut sana, Yang ku ketahui mereka ingin mengambil alih hutan ku.

Dr. Faya: Hutan mu?

SCP-016-ID: Aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan sekarang, tetapi aku harus keluar dari tempat ini! <Berusaha melepaskan diri>

Dr. Faya: Hei tidak usah terburu-buru, dunia di luar sana sangat tidak aman.

SCP-016-ID: Tch, Aku tidak peduli dengan itu. Apapun itu, Kan ku lewati!

Dr. Faya: Aku tahu apa yang kamu maksud, Mereka memang lah penjajah menguasai wilayah mu. Tapi perlu ku ingatkan, saat ini tidak seperti yang kau pikirkan.

SCP-016-ID: Maksud mu?

Dr. Faya: Di luar sana, terdapat seorang penjajah yang lebih kejam dari Walanda. Kami membawa mu kesini untuk melindungi mu dari mereka. Aku tahu kau cukup kuat, tetapi mereka mengincar orang-orang seperti mu. Apa kau mau mereka memperbudak mu?

SCP-016-ID: Tidak! Mereka pikir mereka siapa? Aku tidak akan membiarkan hutan ku hilang begitu saja!

Dr. Faya: Maaf tapi, hutan mu sudah diambil mereka dan kau tidak ada tempat tinggal lagi. Saya menjamin bahwa engkau tidak akan dijadikan budak di sini, walau kami mungkin meminta pertolongan kepadamu sesekali waktu. Kami akan mencoba memenuhi keinginanmu, tetapi atas gantinya, kami tak bisa membiarkanmu kembali ke luar sana.

[REKAMAN BERAKHIR]

Catatan: Setelah rekaman tersebut SCP-016-ID dengan sukarela setuju dan dibawa ke sel baru nya. Saya menjamin bahwa engkau tidak akan dijadikan budak di sini, walau kami mungkin meminta pertolongan kepadamu sesekali waktu. Kami akan mencoba memenuhi keinginanmu, tetapi atas gantinya, kami tak bisa membiarkanmu kembali ke luar sana

{Jangan baca bagian ini dulu
Lampiran 016-ID-2: Aktivitas SCP-016-ID
Rekaman yang diambil dari ruang penahanan menunjukan SCP-016-ID terus memerhatikan dan mengelilingi ruangan tersebut. Diperkirakan SCP-016-ID sedang memikirkan sesuatu.
Jangan baca bagian ini dulu}

Kecuali dinyatakan sebaliknya, konten halaman ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 3.0.